Menu

Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Kuliner Wonogiri

Pulang ke Wonogiri, rasanya ga afdol kalau ga icip2 makanan disana.. Ga semuanya makanan khas sih, tapi di lidahku, rasanya khas, heuheu..
Makanan khas yang pertama adalah nasi tiwul. Makanan ini khas-nya Wonogiri. Terbuat dari tepung gaplek, yaitu singkong yang dikeringkan terus ditumbuk. Rasanya manis khas singkong, warnanya kecoklatan. Buat yang tidak biasa, perut mungkin akan terasa panas, makanya biasa dicampur dengan nasi putih. Sebagai pelengkap nasi tiwul, urap, ikan asin dan sambal cabuk terasa pas. Cabuk juga makanan khas, terbuat dari wijen. Warnanya hitam, dengan rasa yang unik. Saat ini, nasi tiwul ini sudah jarang aku temukan. Kemarin menemukan ada yang menjual nasi tiwul, yaitu di warung2 HIK daerah Bulusulur.
Selanjutnya adalah pindang kambing. Penasaran dengan makanan ini karena pernah ditayangkan di acara berita salah satu stasiun TV nasional, sebagai makanan khas Wonogiri. Pindang ini dibuat dari adonan tepung gaplek yang diberi kikil kambing dan jeroan, kemudian dibungkus dengan daun jati. Pertama kali liat, rada jijik karena bentuknya yang tidak menggiurkan, namun setelah dicicipi rasanya lumayan enak. Pindang kambing buatan embah di Ngadirojo ini patut dicicipi.
Makanan selanjutnya adalah jangan lombok ijo. Jangan = sayur berkuah, hm, jadi semacam masakan berkuah dari cabe hijau. Cabai hijau diiris tipis, ditambah dengan tahu, tempe, dilengkapi dengan ebi dan kerupuk kulit dalam kuah santan. Rasanya unik, membuatku ketagihan merasakannya. Rasa bahan2 asli Wonogiri membuatnya terasa beda. Mau bikin sendiri atau beli, rasanya mudah.

Ga lengkap rasanya kalau ga mencicipi ayam panggang di Wonogiri. Ayam yang dipanggang di tungku tanah dengan kayu bakar rasanya sangat2 nikmat. Aroma khas hasil panggangan kayu tidak ada tandingan rasanya. Dilengkapi dengan urap sayur bumbu kelapa dan sambal dadak, makan siang akan terasa nikmat. Makanan ini banyak dijual di rumah makan, namun yang terkenal ada di daerah Jatisrono.
Ikan nila bakar yang dijual di warung2 kawasan PLTA Waduk Gajah Mungkur (biasa disebut plasa) ini membuatku ketagihan. Lagi2 dengan urap sayur bumbu dan sambal (kayaknya hampir semua masakan pake ini ya??) ditambah lalapan, makan siang santai di siang hari sambil menikmati suasana kawasan waduk sangatlah nikmat.
Mau yang seger2??? Rujak buah dan lotis buah patut dicoba. Ga jauh beda dengan rujak pada umumnya sih, yang khas adalah tempat jualnya, yaaa dimana lagi kalau bukan di Wonogiri, hahaha. Ada perbedaan antara rujak dan lotis. Rujak adalah adonan dari buah-buahan yang dipotong tipis kecil memanjang kemudian diberi bumbu rujak (dari gula jawa, cabai rawit, asam jawa) ditambah es batu. Sedangkan lotis adalah potongan buah yang dipisah dari bumbu rujak, untuk memakannya buah dicocol ke sambal. Di tempat jualan lotis rujak, aku juga menemukan es kelapa muda dan tape ketan. Campur2 juga seger, semua rasanya unik
Belum semua makanan khas Wonogiri yang diicip2, tapi yang sudah disebutkan kurasa bisa mewakili, hehehe. Jalan2 sambil kuliner? Yuuuuuks!http://kembarjiwa.wordpress.com/2011/09/08/kuliner-wonogiri/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

MAKANAN KHAS WONOSOBO DAN PURWACENG GUNUNG DIENG.

Menikmati mie ongklok di siang hari yang panas sepertinya tidak begitu menimbulkan sensasi berarti. Namun jika Anda menikmati mie ongklok di malam hari di mana udara kota Wonosobo sangat dingin, sensasi ngebul mie ongklok ini bakal melenakan lidah Anda untuk terus minta nambah seporsi mie ongklok lagi.
Seporsi mie ongklok, sate sapi dan tempe kemul sudah cukup membuat perut ini kenyang. Serba murah meriah apalagi meyantapnya di malam hari dengan udara cukup dingin di kota Wonosobo.
Lekok atau geblek terbuat dari tepung tapioka yang digoreng. Orang-orang dari luar Wonosobo sering menyebut makanan ini sebagai cireng.
Bukan itu saja keistimewaan mie ongklok yang merupakan makanan ciri khas Kota Wonosobo. Di sini Anda dapat pula mencicipi menu pendamping yaitu sate sapi. Paduan menyantap mie ongklok dan sate sapi yang bertekstur serba manis, pasti lidah milik sahabat sehat dengan reiki semua akan bergoyang.
Menyantap mie ongklok akan bertambah nikmat bila Anda juga mencocol tempe kemul ( tempe berselimut ) yang bahannya tempe dibaluri tepung lalu digoreng dengan bumbu kunyit dan daun bawang. Sedangkan lekok atau geblek terbuat dari tepung tapioka yang digoreng. Semuanya ada di Wonosobo dan sebagai pengusir hawa dingin, Anda dapat memesan wedang jahe…yang di Solo atau Jogja ada di warung angkringan atau disebut warung hik.
Mie ongklok makanan khas Wonosobo. Menyantap mie di habitatnya sangat mengesankan apalagi ditambah tempe kemul dan sate sapi.
Mie ongklok adalah makanan khas dari Wonosobo yang mempunyai rasa sangat nikmat dan sudah merakyat sejak jaman dulu kala. Kenapa ya kok dinamai Mie Ongklok? Kalau soal itu, saya sendiri sih nggak tau ya.. mungkin karena cara membuatnya di “ongklok-ongklok” alias dikocok-kocok.
Memang wedang jahe tidak umum dijual di warung-warung kaki lima atau restauran di kota ini. Tetapi bila Anda memerlukan dapat memesan kepada ibu penjual untuk membuatkan minuman wedang jahe sebagai penghangat tubuh mengusir hawa dingin yang datang dari Dataran Tinggi Dieng.
Sedangkan di Kawasan Dataran Tinggi Dieng sendiri, minuman suplement penghangat selera yang terkenal untuk membuat greng kaum pria yaitu purwaceng, sudah lazim dikonsumsi warga setempat untuk menambah gairah di tempat tidur. Jadi….Silakan terjemahkan sendiri makna kata purwaceng ini.
Tahun 1988 saat sehat dengan kundalini reiki dan kerabat kerja membuat liputan seputar Pesona Alam Dieng dan diteruskan dengan liputan budaya fenomena anak rambut gembel di Kawasan Dataran Tinggi Dieng, sesepuh desa tempat kami melakukan liputan, membagikan bungkusan purwaceng kepada semua kerabat kerja yang hadir di desa ini.
Kami kerabat kerja wanita hanya mesem-mesem saja menerima bingkisan itu. ” Itu untuk oleh-oleh orang rumah Mbak? ” kata Pak Kamituo, sebutan untuk jabatan Kepala Dusun yang mendampingi tim liputan kala itu. Beliau menjelaskan bahwa Purwaceng sebagaimana diulas dalam jurnal ilmiah adalah tanaman legendaris yang dijadikan obat kuat oleh para raja atau kalangan istana di daerah Jawa kala itu.
Menurut situs cyberman.cbn.net.id yang dikutip dari detik news, di Indonesia tumbuhan atau tanaman obat yang memiliki khasiat penambah stamina (aprosidiak) umumnya digunakan atas dasar mitos, kepercayaan dan pengalaman. Namun khasiat tanaman Purwaceng ini bukan sekedar mitos belaka karena studi sudah membuktikannya. Purwaceng banyak ditemukan di pegunungan seperti di dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah.
Nama latin Purwaceng adalah  Pimpinella Pruacan (alpina). Pertama kali ditemukan di pegunungan Alpen, Swiss dengan ketinggian 2000-3000 meter di atas permukaan laut. Tumbuhan ini dikenal juga dengan nama lain Suripandak abang (pegunungan Lyang, Jawa Timur) dan Gebangan Depok (Gunung Tengger).
Penampakan fisik Purwaceng adalah semak kecil merambat di atas permukaan tanah seperti tumbuhan pegagan dan semanggi gunung. Daunnya kecil-kecil berwarna hijau kemerahan dengan diameter 1-3 cm.
Penampakan fisik Purwaceng adalah semak kecil merambat di atas permukaan tanah seperti tumbuhan pegagan dan semanggi gunung. Daunnya kecil-kecil berwarna hijau kemerahan dengan diameter 1-3 cm. Dari berbagai penelitian yang dilakukan beberapa perguruan tinggi dalam negeri diketahui bahwa ada efek nyata antara tanaman purwaceng terhadap peningkatan kemampuan seksual. Oleh karena itu, Purwaceng sering disebut sebagai Viagra Tradisional atau Viagra Indonesia.
Setelah lamunan Anda tentang Purwaceng usai, mari menikmati Mie Ongklok kembali. Bila sensasi rasa mie ongklok, sate sapi, tempe kemul, legok masih melekat di lidah Anda semua, sekalipun makanan itu sudah tandas ke dalam perut , tak ada salahnya mereguk teh hitam manis hangat produksi Tambi sebagai minuman penutup.
Semua itu ada di kota Wonosobo Gilar-Gilar nan asri yang tidak bakal Anda temukan di daerah lain. Akhirnya rasa penat akan hilang setelah menempuh perjalanan melelahkan mendaki dataran Tinggi Dieng. Melihat tanaman Purwaceng dan kebun Teh Tambi merupakan pengalaman yang tidak mudah dilupakan saat tubuh mulai merebahkan diri di penginapan.http://arumsekartaji.wordpress.com/2011/12/15/makanan-khas-wonosobo-dan-purwaceng-gunung-dieng/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Makanan & Minuman Khas Rusia

Rusia yang terkenal dengan Vodka, wajar cuy mereka membutuhkan minuman yang dapat menghangatkan badan, karena negara mereka merupakan negara yang dingin. Opiniku mencoba menampilkan makanan khas rusia yang mebuat rasa ingin mencobanya menjadi pengen banget



















http://opiniboey.blogspot.com/2010/06/makanan-minuman-khas-rusia.html

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

kuliner khas jawa tengah

makanan khas semarangProvinsi jawa tengah adalah salah satu provinsi besar yang ada di tanah jawa dengan ibu kota semarang. Berbatasan dengan jawa barat di sebelah barat, dengan jogja di sebelah selatan dan dengan jawa timur di bagian timur membuat jawa tengah seperti menjadi pusatnya jawa. Di provinsi yang memiliki 35 kota dan kabupaten ini terdapat banyak sekali kuliner khas, hampir tiap daerah di jawa tengah memiliki kuliner khas baik berupa masakan, minuman atau juga jajanan.

Di sini saya akan coba hadirkan daftar kuliner khas jawa tengah,dan saya tampilkan menurut daerah masing-masing. Karena keterbatasan saya daftar kuliner ini masih sebagian saja dan belum semunya, tetapi akan coba saya tambah terus.





banjarnegara
1. dawet ayu
2. buntil daun singkong

banyumas
1. pencok lele

blora
boyolali
1. jadah bakar
2. sambel lethok

batang

brebes
1. sate blengong

Cilacap
Demak

jepara
1. horok-horok
2. adon-adon coro
3. es gempol

kebumen
1. sate ambal

kendal
1. telur mimi

klaten

kudus
1. soto kudus
2. lentog

magelang
1. tongseng kepala kambing

pati
1. nasi gandul


pekalongan
1. sego megono

pemalang
1. lontong dekem
2. nasi gromyang
3. teh poci

purbalingga
1. soto kriyik

purworejo
1. dawet ireng
2. clorot

semarang
1. lumpia
2. tahu gimbal
3. babat gongso

solo
1. nasi liwet
2. wedang ronde
3. tengkleng
4. selat solo
5. serabi solo
sragen

tegal
1. teh poci
2. kupat glabet
3. sauto

temanggung

wonogiri
1. tiwul

wonosobo
1. mie ongklok
http://www.duniakuliner.info/2012/04/kuliner-khas-jawa-tengah.html

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kuliner Khas Maluku "Mari katong, ronda-ronda ke Ambon Manise!"

Spoiler for Papeda dan Ikan Kuah Kuning:

Ada dua macam ikan kuah asam: bening dan kuning. Yang kuning tentu saja memakai kunyit, ditambah kemiri. Untuk menciptakan rasa asam, biasanya dipakai blimbing sayur atau blimbing wuluh, dan lemon cina (lemon cui dalam bahasa Manado, semacam jeruk nipis yang isinya kuning-jingga dan beraroma harum).
Spoiler for Ikan Kuah Kuning Asam Mawe:

Tetapi, di Tulehu, sekitar satu jam di Utara Ambon, saya temukan sebuah warung sederhana dengan kuah asam kuning agak kental yang sangat lezat. Ternyata, di warung ini dipakai asam mawe – yaitu buah yang dikeringkan dan menciptakan rasa asam yang cantik. Bagi saya, ikan kuah asam kuning yang dimasak dengan asam mawe adalah yang paling mak nyuss. Ternyata, menurut keterangan yang saya peroleh, asam mawe kebanyakan digunakan sebagai bumbu oleh kaum Muslim di Maluku.
Spoiler for Sagu Bata:

Sagu juga menjadi bahan pangan pokok di Maluku dalam bentuk lain. Tepung sagu kering dilembabkan dengan sedikit arang, lalu dibakar dalam cetakan dari tanah liat, sehingga membentuk balok-balok kecil. Setelah dimasak, sagu kering ini dapat tahan berbulan-bulan. Teksturnya sangat keras, dan bila dimakan begitu saja dapat mengakibatkan gigi rontok.
Sagu dimakan dengan cara melembabkannya terlebih dulu. Bisa dimakan sebagai cemilan, dicocolkan ke dalam kopi panas atau teh panas, lalu dimakan. Dengan cara yang sama, sagu kering dicocolkan ke dalam masakan berkuah – misalnya: ikan kuah asam – agar lunak, dan kemudian dimakan.
Sagu juga dipakai sebagai bahan untuk membuat berbagai macam kudapan atau jajanan. Beberapa jajanan sagu yang mulai langka di Maluku adalah bubur ne dan sagu gula.
Spoiler for Bubur Ne:

Bubur ne dibuat dari sagu yang berbentuk bulatan kecil-kecil berwarna putih, merah muda, atau merah. Bulatan sagu ini dimasak dalam santan sampai empuk, kemudian dicampur dengan gula merah, daun pandan, dan kayu manis. Di Maluku, jangan pernah menyebut gula merah sebagai gula jawa. Gula merah dari kelapa banyak diproduksi di Saparua, karenanya dikenal dengan sebutan gula saparua.
Bubur ne adalah pencuci mulut (dessert) populer bila disajikan dengan es. Bila disajikan panas, biasanya dihidangkan bersama sagu. Lagi-lagi, sagu dicelup ke dalam bubur ne panas supaya lunak, dan menjadi snack yang mengenyangkan.
Spoiler for Sagu Gula:

Ada lagi jajanan yang kian langka, yaitu kue sagu gula. Cara membuatnya mirip dengan membuat sagu kering dalam cetakan tanah liat yang dibakar di atas bara. Bedanya, sagu dicampur parutan kelapa, lalu di tengahnya diisi gula saparua. Karena dicampur parutan kelapa, hasilnya adalah kue yang setengah kering – tidak keras seperti sagu. Saya suka sekali kue sagu gula ini. Top markotop!
Spoiler for Bagea Kenari:

Kue dari sagu yang lain adalah bagea kenari. Teksturnya keras seperti sagu, sehingga harus dilembabkan dulu dengan mencelupkannya ke dalam teh panas atau kopi panas. Tetapi, sekarang sudah banyak penjual kue yang membuat bagea kenari renyah, sehingga dapat langsung dimakan tanpa harus dilembabkan di dalam minuman panas.
Spoiler for Suami:

Suami

Di Ambon juga banyak perantau dari Pulau Buton, Sulawesi Tenggara, yang memopulerkan jenis karbohidrat yang lain, yaitu suami. Entah kenapa makanan yang satu ini disebut suami. Tidak seorang pun dapat menjelaskannnya kepada saya.
Suami adalah karbohidrat substitusi nasi yang dibuat dari singkong parut kemudian dikukus dalam bentuk kerucut, dibungkus dalam daun pisang. Karena kandungan pati yang tinggi, setelah dikukus, parutan singkong ini bertekstur padat, pulen, dan liat. Harus dicubit sedikit demi sedikit agar dapat disuap bersama lauk-pauk pendamping.
Spoiler for Sukun:

Snack populer di Maluku adalah sukun goreng. Ketika kami berkunjung ke Ambon belum lama ini, kami sampai berkali-kali singgah ke Rumah Kopi Joas karena kami semua “kecantol” sukun gorengnya yang istimewa. Lagi-lagi, snack non-beras yang lezat.http://blog.unsri.ac.id/kaskuserr/bikin-laper-gan/kuliner-khas-maluku-mari-katong-ronda-ronda-ke-ambon-manise/mrdetail/5962/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

MAKANAN KHAS TEGAL-JAWA TENGAH-INDONESIA

http://nurokhman.blogspot.com/2010/08/makanan-khas-tegal-jawa-tengah.html

Tegal dikenal dengan Tahu aci dan pilus. Makanan khas lain yaitu Soto Tegal (memakai tauge dan tauco dengan campuran daging ayam, sapi atau jeroan babat), Kupat Glabhed (ketupat dari beras yang diberi kuah kental dan dimakan bersma sate kerang/sate dari daging blengong(sejenis unggas/bebek)). Minuman yang terkenal yaitu teh poci khas Tegal (teh yang diseduh air panas di dalam wadah poci terbuat dari tanah liat dan untuk pemanisnya diberi gula batu.Untuk makan sehari-hari biasanya disebut Nasi Ponggol ( berisi lauk yang terdiri dari Tahu, Tempe, Ikan Asin Oreg Oreg Tempe Berupa Tempe yang diiris kecil kecil dibumbui dengan Tumis ) Akhir akhir ini banyak disebut orang di Kota Tegal Ponggol Setan ( karena dijualnya malam setelah Jam 6 malam sampai pagi hari ) Konotasi "Setan " karena rasanya yang pedas bagai kesetanan...
Beberapa penganan kecil yang saat ini sudah agak langka adalah Glothak (semacam bubur terbuat dari gembus/dage dengan kuah kaldu dan cabai hijau). Makanan semacam ini biasanya banyak dijual saat bulan ramadhan. Ada juga kupat bongko, rujak kangkung, bubur blohok dan rujak uleg. Sate Kambing Tegal juga cukup banyak disukai oleh masyarakat hingga diluar Tegal. Sate Kambing Tegal terbuat dari daging kambing muda biasanya berumur di bawah lima bulan (balibul) yang sangat empuk dan beraroma khas karena tidak terlalu banyak olesan bumbu pada saat membakarnya. Disajikan dengan kecap manis, irisan bawang merah, tomat dan cabe rawit. Sangat lazim dihidangkan bersama teh poci gula batu.
Monggo mampir yen liwat ning kota tegal sing keminclong..tegal laka-laka

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Makanan Khas Daerah Serang

http://fajrinfadlillah.wordpress.com/2012/08/29/makanan-khas-daerah-serang/







Disetiap Daerah, Kota, maupun Negeri pasti memiliki sesuatu ciri khas baik itu monument ataupun makanan sekalipun. untuk kali ini saya akan menceritakan makanan khas dari kota kelahiran saya yaitu Serang Banten.
Di Serang Banten terkenal sekali dengan makanan yang bernama Sate Bandeng, tapi sate bandeng yang satu ini berbeda dengan yang lain biasanya banyak orang tidak menyukai ikan bandeng karena memiliki banyak tulang jadi orang-orang sulit untuk memakannnya. tapi sate bandeng yang satu ini tidak memiliki tulang dan tidak usah takut untuk memakannya.

Cara membuat sate bandeng yang saya ketahui :
1. Kita bersihkan ikan bandeng dari sisik dan kotoran, lalu keluarkan daging dan tulangnya dari kulitnya, jangan sampai rusak ya kulitnya.
2. lalu kita buang tulangnya, sehingga tinggal tersisa dagingnya saja.
3. daging tersebut dicincang halus dan diberi bumbu-bumbu penyedap dan tambahan lainnya sehingga menjadi adonan.
4. setelah adonan selesai, masukan adonan tersebut kedalam kulit yang tadi sudah dibersihkan dari tulang dan daging sehingga setelah adonan dimasukan kedalam kulit lagi terlihat seperti ikan bandeng kembali yang belum dikeluarkan daging dan tulangnya.
5. lalu jepit ikan tersebut dibambu agar mudah untuk membakarnya, dan adonan yang masih ada dilapiskan lagi ke ikan bandeng tersebut.

Gambar : sate bandeng saat sedang dibakar dan dilumuri adonan lagi diatasnya.
Setelah sate bandeng matang, siap untuk disajikan dan disantap, rasa sate bandeng ini adalah manis dan gurih.
Silakan mencoba atau datang langsung ke Kota Serang Banten.

Gambar : Sate bandeng yang telah matang dan siap dinikmati.
selain Sate Bandeng, ada juga nih :
NASI SUM-SUM
Nasi bercampur sum-sum tulang kerbau atau  kambing ini merupakan makanan khas serang, nasi sum-sum dimasak dengan cara dibakar sehingga menghasilkan aroma serta cita rasa istimewa yang dapat membangkitkan selera makan. Meski tergolong makanan langka, nasi sum-sum masih dijual di beberapa rumah makan di Serang.Para penjual awalnya menyiapkan bahan-bahan nasi sum-sum di rumah seperti sum-sum tulang kerbau ataupun kambing, sedangkan nasi dimasak secara terpisah. Adapun bumbu yang akan menentukan rasa nasi sum-sum ditumbuk. Setelah itu, bumbu dicampurkan dengan nasi dan sum-sum tulang kerbau ataupun kambing.
Campuran nasi dan sum-sum yang telah diberi bumbu kemudian dibungkus daun. Bungkusan nasi sum-sum tersebut selanjutnya dibakar di atas bara api di tempat berjualan. Jika siap untuk disajikan nasi ini berwarna kuning yang di bungkus dengan daun pisang mirip pepes yang hampir gosong warna daunnya. Aroma nya cukup menggugah selera, selain harum akan daun serai nya lalu bau dari sum-sum nya akan lebih terasa di sekitarnya. Nasi sum-sum biasanya dihidangkan bersama telor asin, sambel kacang dengan emping sebagai kerupuknya.
            Bahan untuk membuat Nasi Sum-sum ini adalah : beras putih, sum-sum sapi atau kambing, daun salam, daun sere, lengkuas, bawang merah, bawang putih, cabe rawit, cabe merah, tomat, garam dan minyak goreng.
            NASI UDUK
            Makanan yang satu ini emang banyak di temui di sepanjang jalan Kota Serang. Bahan untuk membuat Nasi Uduk adalah : beras putih, santan kelapa, daun salam, daun sere, lengkuas, garam dan penyedap.
            NASI SAMIN/KEBULI
            Makanan yang satu ini emang banyak di temui dimana-mana di Jakarta misalnya, karena makanan ini makanan yang dibawa oleh bangsa Arab waktu zaman kesultanan, dan masakan ini biasa disajikan dimasyarakat Serang jika sedang melangsungkan pernikahan ataupun sunatan, Bahan untuk membuat Nasi samin atau kebuli adalah : beras putih, minyak samin, daun salam, daun sere, lengkuas, biji pala, kayu manis, cengkeh, jinten, garam dan penyedap.
            KETAN BINTUL
Di Banten ada tradisi yang sudah berlangsung sejak 15 Abad yang lalu, suatu kebiasaan yang sangat sulit untuk dilupakan, karena kebiasaan ini hadir bukan hanya sebagai santapan pembuka dibulan Ramadhan saja, tetapi sudah menjadi makanan keseharian bagi masyarakat Banten dari berbagai macam kalangan dan golongan.
Namun Ketan Bintul akan lebih mudah kita jumpai pada saat bulan Ramadhan disepanjang daerah pinggiran pasar lama Serang, karena bagi masyarakat serang sendiri keberadaan Ketan Bintul dibulan Ramadhan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan. “Tanpa Ketan Bintul dibulan Ramadhan ini, terasa tidak puasa”, begitulah pemikiran yang sudah mengakar di Serang. Konon menurut cerita dari orang-orang tua terdahulu, ketan bintul merupakan makanan kegemaran Sultan Maulana Hasanuddin, seorang pangeran yang menjadi panutan masyarakat kerajaan Banten pada waktu itu. Padahal makanan ini diketahui adalah makanan khas rakyat biasa. Karena seorang Sultan memiliki budi pekerti yang tinggi dan selalu menjadi contoh ahlak dan prilakunya dimata rakyatnya, maka sejak rakyat mengetahui seorang Sultan juga menyukai ketan bintul, maka sejak itulah mulai menjadi budaya, bila seseorang berbuka puasa dengan ketan bintul maka seakan-akan menghargai dan menghormati Sultan.
            Dan ada kebanggaan tersendiri saat menikmatinya. Padahal kita tahu kental bintul dilihat dari model, rupa dan bahan yang sama dengan uli atau gemblong makanan khas lain yang ada di Banten juga. Bahkan bahan dan cara pembuatannya tidak jauh berbeda yakni dari beras ketan.
            Ketan bintul terbuat dari beras ketan yang dikukus, setelah nampak matang, lalu di letakan pada sebuah wadah yang sudah disiapkan, dahulu wadah tersebut dari bekas karung beras yang terbuat dari plastik yang tidak ada gambarnya atau merknya karena akan mengotori ketan yang akan ditumbuk ketika gambar itu luntur, diletakan dibawah pada lantai atau semen yang rata sebagai tilam. Ketan yang sudah dipastikan matang tersebut kemudian ditumbuk halus masih dalam keadaan panas dengan sebuah alu kayu yang ujungnya diberi pelapis dari plastik atau alat penumbuk lainnya yang bersih dan tidak mudah luntur.Menumbuknyapun harus dengan tenaga yang besar, disini perlu diperhatikan beras yang sudah menjadi ketan tersebut jangan sampai kehilangan panasnya, agar pada saat menumbuk cepat halus dan empuk.
            Makanya membutuhkan kecepatan dan kecermatan serta mengerti betul bagian-bagian mana yang belum tertumbuk.Sambil membolak-balik penumbukan terus dilakukan hingga diyakini tidak ada bagian sedikitpun yang tidak tertumbuk. Memang melakukannya tidak boleh ada istirahat, karena panas yang dikandung pada ketan akan cepat menguap dan lekas menjadi dingin, bila ini yang terjadi ketan akan sangat keras ditumbuknya maka akan sulit mendapatkan hasil yang bagus dan sempurna, kemungkinan juga hasilnya akan gagal. Apabila sudah terlihat rata halusnya yang ditandai lengketnya uli (ketan yang sudah ditumbuk halus), segera beberkan atau dibentuk sesuai keinginan tebal dan ukurannya, yang umum dijajakan pedagang biasanya berbentuk wajik yang dibungkus dengan daun pisang, agar awet dan tetap nampak kelihatan putih.Setelah itu siapkan parutan kelapa sesuai kebutuhan, lalu disangrai (digoreng tanpa minyak goreng), sampai terus diaduk-aduk agar merata matangnya.Kalau sudah nampak kecoklat-coklatan ditiriskan beberapa menit, kemudian digerus dengan menggunakan alat penggerus dari batu kali yang umum dipakai oleh ibu-ibu rumah tangga, sampai halus benar. Bila sudah halus tambahkan gula pasir dan garam halus, satukan biar merata benar manis dan asinnya.
            Untuk menggugah selera ambil cabai merah secukupnya, iris kecil-kecil memanjang.Kemudian buatlah goreng bawang merah agar harum dan beraroma, Pisahkan dengan bubuk sangrai kelapa tadi (bintul) jangan dicampur. Menjelang berbuka puasa tiba sajikan uli yang sudah dipotong-potong tadi lalu taburkan diatasnya bintul, irisan cabai merah dan goreng bawang merah, ditemani segelas kopi atau teh manis, kelezatan dan kenikmatannya tak terbayangkan.
RABEG
Siapa yang tak kenal dengan sajian kuliner khas Serang yang satu ini ?
Mungkin sebagian masyarakat serang pada umumnya cukup mengenal Rabeg di berbagai daerah kota maupun di kabupaten. Karena terkenalnya menu masakan ini, hampir di berbagai tempat di daerah provinsi Banten dan sekitarnya, menu masakan ini banyak kita jumpai di berbagai tempat, baik di pusat jajanan lokal, di pasar tradisional maupun di rumah makan yang menjual aneka jajanan dan masakan khas Banten. Rabeg merupakan salah satu bagian dari masakan khas kuliner Kota Serang. Berkembangannya hingga saat ini masih tetap di lestarikan oleh masyarakat setempat. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya para pedagang yang menjual menu masakan ini.Rabeg adalah sejenis masakan yang menghidangkan daging kambing mirip dengan semur betawi tapi lebih berkuah.
Bahan untuk membuat rabeg ini adalah : daging kambing, daun salam, lengkuas, bawang merah, bawang putih, cabe rawit, jahe, jinten, pala bubuk, kayu manis, cuka, kecap manis, gula merah, garam dan minyak goreng.
Rasa dari masakan ini manis pedas seperti semur bercampur tongseng, yang paling menonjol dari rasanya adalah jahe dan ladanya. Masakan ini cukup menghangatkan perut, selain dengan rasanya yang pedas dan hangat di tambah dengan daging kambingnya yang tinggi akan kolesterolnya. Rabeg biasanya dapat kita jumpai di saat pesta dan selamatan, yaitu pesta pernikahan dan akikahan kelahiran anak.Pada umumnya, di setiap acara pernikahan maupun khitanan rabeg selalu menjadi sajian utama.Adapun yang menjadi teman makanan rabeg adalah nasi samin.Persaingan bisnis rumah makan yang menyajikan menu rabeg sebagai andalannya memang bukan hal baru lagi bagi H. Markam.Dengan konsistensi menggeluti usaha rumah makan ini, H. Markan tetap mempunyai pelanggan setia.Namun saat ini perkembangan nya sudah meluas dan sudah di jadikan sebagai lahan bisnis. Karena bukan hanya masyarakat Serang saja yang dapat menikmatinya akan tetapi masyarakat luar Serang pun sudah banyak yang menggemarinya.
Selamat mencicipi ya kawan… :D

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Free Soup Cursors at www.totallyfreecursors.com